Proposol Skripsi STAI SMQ

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Di dalam Sistem Pendidikan Nasional melalui UU Sisdiknas No.20 tahun 2003, telah dijelaskan bahwa :
“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara “.

Dengan demikian dapat kita pahami bahwa inti dari pendidikan itu sendiri adalah membentuk dan membina manusia seutuhnya yang mandiri, berkualitas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Mewujudkan semua itu dibutuhkan perhatian khusus dalam semua dimensinya itu sendiri baik yang menyangkut dengan kurikulum, kualitas penyelenggaraan pendidikan, maupun sarana dan prasarana pendidikan demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, pendidikan di sekolah semakin lama semakin mengalami perubahan dan perkembangan pesat pada bidang kurikulum, metodologi, peralatan dan penilaian.
Perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian menonjol, sehingga penggunaan alat-alat, perlengkapan pendidikan, media pendidikan dan pengajaran disesuaikan dengan kemajuan zaman. Perkembangan teknologi informasi juga telah mempengaruhi penggunaan berbagai jenis media, sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Maka para pengajar diharapkan dapat menggunakan alat-alat tersebut secara efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas, di samping tetap dapat menggunakan berbagai alat yang murah, efisien, mampu dimiliki sekolah, baik alat-alat konvensional yang sudah tersedia serta tidak menolak kemungkinan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan teknologi dalam pembelajaran.
Di masa sekarang ini para pengajar mulai berusaha membiasakan diri untuk menggunakan peralatan-peralatan seperti OHP, CD, VCD, komputer dan internet sebagai media pembelajaran di kelas dengan berbagai program pembelajaran yang dapat dikembangkan.
Pembelajaran di sekolah sekarang ini mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan. Perkembangan media informasi yang begitu pesat khususnya internet, semakin mempermudah dan mempercepat aliran ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu menembus batas-batas dimensi ruang dan waktu. Jika internet ini dimanfaatkan dalam dunia pendidikan sebagai salah satu media pembelajaran, maka akan sangat membantu guru dan siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, misalnya memudahkan guru dan siswa dalam mengakses materi pelajaran yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di SMP Negeri 6 Merangin yang merupakan salah satu sekolah yang berstatus RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional). Sehingga keberadaan internet dan pemanfaatannya sudah menjadi suatu tuntutan dan harus mulai dipersiapkan secara matang. Dengan demikian akan memudahkan sekolah dalam mengakses informasi, bertukar informasi, diskusi maupun mengakses materi pelajaran dari berbagai penjuru dunia.
Ketersedian fasilitas multimedia di SMP Negeri 6 Merangin yang salah satunya adalah internet penggunaannya dirasa belum optimal. Sebagian besar guru belum memanfaatkan secara maksimal sebagai salah satu media dalam proses pembelajaran. Hal ini juga didasarkan pada pengamatan dan penemuan penulis ketika melaksanakan PPL di SMP Negeri 6 Merangin, dimana penggunaan data (dalam kilobyte) yang masih sedikit dari jumlah total yang disediakan pihak sekolah yaitu 100 gigabyte dalam sebulan, hanya terpakai sekitar 10 % saja. Selain itu keberadaan website sekolah yang sekarang jarang diupdate lagi, juga menunjukkan bahwa sekolah masih membutuhkan tambahan tenaga ahli dibidang internet. Penggunaan yang sangat minim tersebut tentu tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan sekolah. Padahal keberadaan website sangat penting bagi sekolah yang sedang mempersiapkan diri menuju SBI (Sekolah Berstandar Internasional), sebagai bagian dari usaha mempublikasikan keberadaan sekolah terhadap dunia luar dan media bertukar informasi.
Untuk itu penggunaan media informasi dalam proses pembelajaran harus dioptimalkan, terutama bagi sekolah yang sudah memiliki kelengkapan fasilitas tersebut seperti SMP Negeri 6 Merangin ini. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah semua peralatan dan perlengkapan sekolah tersebut penggunaannya harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dengan materi, metode, dan tingkat kemampuan pebelajar (siswa) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan muncul yang dapat dijadikan rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media internet oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 6 Merangin ?
2. Bagaimana upaya kepala sekolah untuk mengoptimalkan penggunaan media internet bagi guru, dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 6 Merangin ?
3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengoptimalkan penggunaan media internet bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 6 Merangin ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan dan kegunaan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui penggunaan internet oleh oleh guru dan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran SMP Negeri 6 Merangin.
b. Untuk mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan oleh kepala sekolah, untuk mengoptimalkan penggunaan media internet bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 6 Merangin.
c. Untuk mengetahui faktor penunjang dan faktor penghambat, dalam usaha mengoptimalkan penggunaan media internet di SMP Negeri 6 Merangin.
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan perbendaharaan ilmu pengetahuan yang memperkaya wacana kita semua.
b. Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini mampu menjadi tambahan masukan bagi sekolah untuk mengoptimalkan penggunaan internet sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 6 Merangin.
c. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Maulana Qori’ Bangko.

D. Ruang Lingkup Pembahasan
Mengingat keterbatasan kemampuan yang ada pada penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah agar tidak terjadi kekaburan pembahasan, sehingga tetap pada topik yang dibicarakan. Adapun ruang lingkup pembahasannya penulis fokuskan pada penggunaan internet sebagai media dan sumber belajar.
E. Landasan Teori
Untuk dapat memecahkan permasalahan sebagaimana yang diungkapkan di atas tadi, maka akan dilakukan telaah pustaka pendahuluan, guna mendapatkan Landasan Teori.
Landasan Teori ini penulis gunakan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas di lapangan nanti, serta pendapat para ahli atau temuan sebagai landasan dalam melakukan penelitian ini.
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Daradjat menyebutkan bahwa media pembelajaran adalah sumber belajar dan dapat juga diartikan dengan manusia dan benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa mungkin memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. (Ramayulis, 2006 : 203)
Dalam pengertian lain, sarana yang dapat digunakan untuk menampilkan atau menyampaikan pelajaran yang dalam pengertian luas disebut dengan media pembelajaran. (Sanaky, 2009: 21).
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemahan dari “instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut “instructus” atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah kepada guru sebagai pelaku perubahan. (Warsita, 2008: 265).
Menurut Gagne dan Brigss (1979), pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung proses belajar peserta didik yang bersifat internal. (Warsita, 2008: 266).
c. Jenis Alat / Media Pendidikan
Dalam perspektif ilmu pendidikan yang mengutamakan ilmu pengetahuan dan penanaman nilai, sudah barang tentu membutuhkan peralatan atau media yang relevan untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Para ahli telah mengklasifikasikan alat atau media pendidikan kepada dua bagian : yaitu alat pendidikan yang berupa benda (materiil) dan alat pendidikan yang bukan benda (non materiil). (Ramayulis, 2006 : 206).


d. Pengaruh Alat / Media dalam pembelajaran
Media merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan pendidikan yang diharapkan. Dengan demikian, tanpa adanya media yang memadai maka proses pembelajaran tidak akan maksimal. Para ahli pendidikan berpendapat mengenai manfaat atau kegunaan dari media dalam proses pembelajaran.
Muhammad (1981) menyebutkan beberapa manfaat media dalam proses pembelajaran, di antaranya adalah :
1) Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang sulit.
2) Mampu mempermudah pemahaman, dan menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik.
3) Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan menelaah (belajar) dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
4) Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran.
5) Menimbulkan kekuatan perhatian dan ingatan, mempertajam indera, melatihnya, memperhalus perasaan dan cepat belajar. (Ramayulis, 2006: 212)

Secara umum kegunaan media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Memperjelas sajian pesan dan tidak terlalu bersifat verbalistik dalam bentuk kata-kata tertuls atau lisan belaka
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3) Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat di atasi sikap pasif anak didik.
4) Dengan sifat yang unik pada masing-masing pebelajar ditambah dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda antara pengajar dan pebelajar, sedangkan kurikulum dan materi pengajaran ditentukan sama untuk semua pebelajar, maka pengajar akan mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus ditangani sendiri. (Sanaky, 2009: 35-36).

Media pembelajaran terutama media modern mempunyai banyak manfaat dalam proses pembelajaran, tetapi penggunaan dan pemilihannya harus tepat agar pembelajaran bisa berjalan efektif dan efisien, dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain :
1) Tujuan / indikator yang hendak dicapai
2) Kesesuaian media dengan materi yang akan dibahas
3) Tersedia sarana dan prasarana penunjang.
4) Karakteristik siswa. (Yamin, 2007:186)

2. Internet Sebagai Media Pembelajaran
a. Pengertian Internet
Internet adalah kependekan dari inter-network. Secara harfiah mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian. (Sanaky, 2009 : 185).
Jaringan internet juga didefinisikan sebagai jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer (local/wide area network) dan komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya bisa melakukan komunikasi satu sama lain. (Sanaky, 2009 : 185).

b. Internet dalam kegiatan pembelajaran
Sebagai salah satu media yang diharapkan mampu menjadi bagian dalam proses pembelajaran, internet harus mampu memberi dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi yang interaktif antara pengajar dan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pembelajaran. (Sanaky, 2009 : 188).
Untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian dan penanganan serius agar pemanfaatan internet untuk pembelajaran dapat berhasil secara efektif dan efisien, yaitu :
1) Faktor lingkungan, meliputi institusi penyelenggara pendidikan dan masyarakat.
2) Pebelajar meliputi usia, latar belakang, budaya, penguasaan bahasa dan berbagai gaya belajarnya.
3) Pengajar meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar, pengalaman personalnya.
4) Faktor teknologi meliputi komputer, perangkat lunak, jaringan, koneksi ke internet dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan internet dilingkungan sekolah.(Sanaky, 2009 : 188).
Selain itu, pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran dalam setting pembelajaran di sekolah, perlu dipersiapkan fasilitas dan sumber daya manusia yaitu kesiapan pengajar, pebelajar, kebutuhan hardware dan software, dukungan teknik dan pemanfaatan.
1) Kesiapan pengajar
Pengajar yang memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran, tak kalah pentingnya dalam menentukannya terhadap keberhasilan pemanfaatan internet di sekolah. Dari berbagai pengalaman menunjukkan bahwa inisiatif pemanfaatan internet di sekolah justru datang dari pengajar-pengajar yang memiliki kesadaran lebih awal tentang potensi internet guna menunjang proses pembelajaran. (Sanaky, 2009 : 188).

2) Kesiapan pebelajar
Pebelajar harus dipersiapkan sedini mungkin untuk dapat mengikuti proses pembelajaran berbasis internet. Pebelajar harus terlebih dahulu diperkenalkan dengan hardware dan software komputer yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu, pengajar harus mengetahui betul karakteristik pebelajarnya. (Sanaky, 2009: 189).

3) Kebutuhan hardware dan software
Untuk terselenggaranya kegiatan pembelajaran dengan dukungan internet, faktor teknologi merupakan suatu hal yang mutlak harus tersedia dan harus memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan, baik yang berkaitan dengan program, peralatan, infrastruktur, pengoperasian dan perawatannya. (Sanaky, 2009: 190).

4) Dukungan teknik
Dukungan ini lebih bersifat kepada penyediaan sumberdaya manusia yang bertanggung jawab terhadap berfungsinya sistem dan memberikan bantuan apabila pengajar maupun pebelajar mengalami kesulitan berkaitan dengan perangkat keras maupun perangkat lunak, dalam pelaksanaan penyelenggaraan pembelajaran berbasis internet. Sumberdaya manusia tersebut bisa direkrut secara khusus tenaga yang sudah memiliki kualifikasi untuk itu, atau dengan memberikan pelatihan khusus kepada beberapa orang pengajar yang mempunyai minat dan dedikasi ke arah itu.(Sanaky, 2009: 192).

5) Bentuk pemanfaatan
Bentuk sistem pembelajaran melalui internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet secara umum ada tiga cara pemanfaatan, yaitu :
a) Web Course
Web Course yaitu penggunaan teknologi informasi untuk keperluan pendidikan, di mana seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Peserta dan guru sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.
b) Web Centric Course
Dimana sebagian bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Pebelajar dan guru sepenuhnya terpisah, tetapi diperlukan adanya tatap muka.
c) Web Enhanced Course
Web Enhanced Course yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran secara tatap muka di kelas. (Warsita, 2008: 152).
Bentuk pemanfaatan inilah yang harus mulai dikembangkan, terutama sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet.
3. Kualitas Pembelajaran
Glaser (1982) mengatakan kualitas lebih mengarah pada sesuatu yang baik. Sedangkan pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa. Jadi kualitas pembelajaran artinya bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula. (Uno, 2009: 153).
Menurut Miarso (2004), kualitas diartikan sebagai kesesuian dengan standar tertentu, kesesuaian dengan kebutuhan tertentu, kesepadanan dengan karakteristik dan kondisi tertentu, keselarasan dengan tuntutan zaman, ketersediaan saat yang diperlukan, keterandalan dalam berbagai kondisi, daya tarik yang tinggi dan sebagainya. Sedangkan pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar peserta didik belajar atau terjadi perubahan perilaku yang relatif menetap pada diri peserta didik (Warsita, 2008: 258).

Agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan, maka perbaikan pengajaran di arahkan pada pengelolaan proses pembelajaran. Dalam hal ini bagaimana peran strategi pembelajaran yang dikembangkan sekolah menghasilkan luaran sesuai dengan apa yang diharapkan. (Uno, 2009: 153).













BAB II
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam menyusun penelitian ini, penulis menggunakan data Field research (penelitian lapangan). Jenis penelitian yang dimaksud di sini adalah jenis pengumpulan data, di mana penulis langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh data yang benar-benar dapat dipercaya sebagai bahan kajian data. Metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif.
Penelitian kualitatif itu berakar pada latar belakang alamiah secara keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menentukan teori-teori dasar, bersifat deskriktif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak peneliti dan subjek penelitian. (Moleong, 1997:27)

Dalam hal ini penulis berusaha untuk mengetahui dan mempublikasikan hasil penelitian tentang penggunaan internet dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 6 Merangin.
B. Jenis dan Sumber Data Penelitian
1. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu :



a. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya merupakan data primer (Subagyo, 2006: 87).
Data ini langsung dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dan diperoleh langsung dari responden dan informan tentang kenyataan yang ada di lapangan.
Data primer yang akan dikumpulkan ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :
1) Media pembelajaran yang digunakan oleh guru SMP Negeri 6 Merangin
2) Penggunaan internet sebagai media pembelajaran oleh guru SMP Negeri 6 Merangin.
3) Usaha yang sudah dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan internet sebagai media pembelajaran.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan kepustakaan disebut sebagai data sekunder. (Subagyo, 2006: 88).
Dalam penelitian ini data sekunder didapat melalui observasi dan dokumentasi. Adapun data sekunder yang akan dikumpulkan adalah
1) Historis dan geografis Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Merangin.
2) Keadaan guru dan murid Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Merangin.
3) Struktur organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Merangin.
4) Sarana dan prasarana Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Merangin.
2. Sumber Data
Sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini dibedakan menjadi sumber orang dan sumber materi. Sumber orang adalah kepala sekolah dasar, guru-guru, siswa dan pihak lain yang terkait seperti karyawan. Sedangkan sumber materi adalah yang berkaitan dengan masalah penelitian dan dokumentasi.
C. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Keseluruhan obyek penelitian disebut populasi penelitian atau universe. (Ali, 1985: 54). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah, 21 orang guru, 269 orang siswa. Jadi jumlah keseluruhan populasi adalah 291 orang.
b. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti, yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan teknik tertentu. (Ali, 1985: 54).
Berdasarkan pendapat tersebut diharapkan sampel dapat mewakili keseluruhan populasi yang ada dan mampu dijadikan cerminan yang representatif atau sesuatu yang dapat menggambarkan secara makro keadaan populasi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teori terbatas (non probability) yaitu teknik snowball sampling.
Snowball sampling adalah pengambilan sampel dengan bantuan key-informan, dan dari key informan ini akan berkembang sesuai dengan petunjuknya. Dalam hal ini peneliti hanya mengungkapkan kriteria sebagai persyaratan untuk dapat dijadikan sampel. (Subagyo, 2006: 31).
Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 10 % dari keseluruhan populasi, jadi yang dijadikan sampel adalah 29 orang.
D. Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian atau sebagian faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. (Brata, 1989: 72).
Adapun variabel dalam penelitian terdiri dari:
1. Variabel X (independent), yaitu Upaya Mengoptimalkan Internet bagi Guru yang meliputi:
a) Bentuk pemanfaatan media internet untuk pembelajaran
b) Usaha yang dilakukan dalam mengoptimalkan internet sebagai media pembelajaran.
2. Variabel Y (dependent), yaitu Meningkatkan Kualitas Pembelajaran yang meliputi :
a) Bentuk-bentuk peningkatan kualitas pembelajaran
b) Manfaat internet sebagai media pembelajaran
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan:
1. Data Kepustakaan
Data kepustakaan ini penulis gunakan untuk memperoleh landasan teori yang berkenaan dengan tema penelitian. Landasan teori ini penulis gunakan sebagai landasan dasar bagi praktek penelitian di lapangan.
2. Data Lapangan
Untuk mengumpulkan data-data yang sesuai dan dibutuhkan, penyusun menggunakan pendekatan yakni Field Research atau penelitian lapangan yakni penelitian yang dilakukan dalam kancah kehidupan sebenarnya.
Adapun metode-metode yang digunakan dalam Field Research adalah :
a. Metode wawancara (Interview)
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. (Mulyono, 2004: 180).
Metode ini dilakukan pewawancara untuk memperoleh data yang diharapkan mampu memberikan informasi dari yang diwawancarai (nara sumber). Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas.
b. Metode Observasi
Metode observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. (Fathoni, 2006: 104).
Observasi ini penulis lakukan dengan mengamati langsung ke lokasi penelitian, untuk mengamati bagaimana penggunaan internet sebagai media dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Metode Dokumentasi
Dalam teknik pengumpulan data dilakukan pula teknik dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen primer dan skunder yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. (Saebani, 2008: 195).
Dengan metode ini, maka peneliti mengambil dan menyelidiki data-data tertulis. Penggunaan ini mengandung maksud untuk mendapatkan data yang berupa keadaan sekolah dan segala sesuatu yang ada hubungannnya dengan penelitian



F. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dari penelitian haruslah diolah, sehingga bisa diperoleh keterangan-keterangan yang berguna, selanjutnya data yang telah diolah tersebut disajikan dan dianalisis, sehingga dengan demikian dapat dipergunakan oleh siapapun saja terutama dalam mengambil keputusan dan kesimpulan dari data tersebut. Setelah semua data terkumpul, maka kegiatan selanjutnya adalah menganalisis data dengan menggunakan analisis data kualitatif.
Terhadap data kualitatif dalam hal ini dilakukan terhadap data yang berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga memperoleh gambaran baru ataupun menguatkan suatu gambaran yang sudah ada dan sebaliknya. Jadi bentuk analisis ini dilakukan merupakan penjelasan-penjelasan, bukan berupa angka-angka statistik atau bentuk angka lainnya. (Subagyo, 2006: 106).

Teknik analisis kualitatif terdiri dari berbagai model dan pendekatan sesuai dengan sifat obyek/subyek yang diteliti itu sendiri.(Bungin, 2006: 307).
Teknik analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Domain
Analisis Domain adalah analisis yang dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti atau obyek penelitian. (Saebani, 2008: 202)
Dalam penelitian ini analisis domain digunakan untuk menganalisis data yang berkaitan dengan gambaran umum SMP Negeri 6 Merangin yang mencakup sejarah, letak geografis dan keadaan sekolah, yang semua itu merupakan unsur-unsur yang harus ada dalam penelitian ini.
2. Analisis Taksonomi
Penggunaan analisis taksonomi ini penulis menjelaskan beberapa masalah kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan yang menyangkut penggunaan media informasi internet dalam pembelajaran dan juga usaha-usaha mengoptimalkannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah
Analisis Taksonomi adalah analisis untuk mencari bagaimana domain yang dipilih itu dijabarkan lebih rinci. Setelah peneliti melakukan analisis domain, selanjutnya domain dipilih oleh peneliti untuk ditetapkan sebagai fokus penelitian. Hasil analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak (box diagram), diagram garis dan simpul (lines and node diagram), dan outline. (Saebeni, 2008: 203).

3. Analisis Kompensional
Dalam analisis kompensional, yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain bukanlah keserupaan, tetapi justru yang memiliki perbedaan atau yang kontras. (Saebeni, 2008: 203)
Melalui analisis kompensional ini penulis mengambil suatu kesimpulan dari data wasil wawancara yang bersifat umum atau domain sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh atau sempurna
4. Analisis Tema Budaya
Analisis tema budaya atau discovering cultures themes, merupakan upaya mencari “benang merah” yang mengintegrasikan lintas domain yang ada. Dengan ditemukannya benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi, dan kompensional tersebut, selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksi bangunan” situasi sosial atau objek penelitian yang sebelumnya remang-remang, dan setelah dilakukan penelitian, menjadi terang dan jelas. (Saebeni, 2008: 203).

Dengan analisis ini, penulis mengambil inti dari hasil analisis sebelumnya yaitu analisis domain, kompensional maupun analisis taksonomi sehingga dapat tersusun bagian-bagian, hubungan bagian dan hubungannya dengan keseluruhan.
G. Sistematika Penulisan Skripsi (Kerangka Skripsi Sementara)
Guna untuk mempermudah, mempelajari, memahami, serta mengetahui pokok bahasan skripsi ini, maka akan dideskripsikan dalam sistematika yang terdiri dari lima bab, dan masing-masing bab memuat sub-sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:
1. Bagian Muka
Bagian ini memuat halaman sampul, judul, halaman pengesahan, halaman kata pengantar, halaman persembahan, daftar isi, daftar lampiran, dan daftar tabel.
2. Bagian Isi (batang tubuh)
Bab I : Pendahuluan
Yang meliputi latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian skripsi, ruang lingkup penelitian, landasan teori
Bab II : Prosedur Penelitian
Yang meliputi implikasi metode penelitian, jenis dan sumber data penelitian, populasi dan sampel, variabel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan analisis data.
Bab III : Laporan Hasil Penelitian
Keadaan umum Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Merangin yang meliputi historis dan geografis, keadaan sarana dan prasarana keagamaan, kegiatan guru dan kegiatan intra maupun ekstra kurikuler yang dilaksanakan di sana.
Bab IV : Analisis mengenai Upaya Mengoptimalkan Media Internet bagi Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMP Negeri 6 Merangin.. Dalam analisis ini ada empat tahapan yaitu; analisis domain, analisis taksonomi, analisis kompensioanal, analisis tema kultural.
Bab V : Penutup
Penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran, dan penutup.
3. Bagian Akhir
Pada bagian ini dicantumkan daftar pustaka, lampiran lampiran dan daftar riwayat pendidikan penyusun.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Citra Umbara

-----, ( 2008 ). Buku Pedoman Penulisan Skripsi / Karya Ilmiah. Bangko: STAI SMQ Bangko

Ahmad Saebani, Beni. (2008 ). Metode penelitian. Bandung : Pustaka Setia
Arikunto, Suharsimi (1999). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Bungin, Burhan.(2006) Sosiologi Komunikasi. Jakarta : Kencana.

Dimyati – Mudjiono (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Hadi, Sutrisno. (1994) Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset

Hamalik, Oemar ( 1989 ). Media Pendidikan. Bandung : Citra Aditya Bakti

Hasbullah. (1995). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers.

Kartini Kartono.(1990). Pengantar Metodologi Riserch Sosial., Penerbit Alumni, Bandung

Leksi J. Moldong (1997) Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya .

Muktar. (2005) .Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah. Jambi : Sulthan Thaha Press.

Nasir, Ahmad. (2006). Media Rakyat,. Yogyakarta : Combine Resource Institution

Ramayulis. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia

Sanaky, Hujair AH. (2009). Media Pembelajaran. Yogyakarta : Safiria Insania Press

Subagyo, P. Joko, (2006). Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Sumadi Surya Brata. (1989) Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali.

Suwito (2005) Sejarah Sosial Pendidikan Islam. . Jakarta : Kencana.

Syaifudin Anwas (1997). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Williem L. Rivers - Jay W. Jensen. (2004) Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta : Prenada Media.

Yamin, Martinis. (2004). Pengembangan Kompetensi Pebelajar. Jakarta : Sultan Thaha Press

-----, (2007). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press

22 komentar:

Anonim mengatakan...

generic xanax xanax side effects uti - xanax bars uses

Anonim mengatakan...

tramadol 50 mg tramadol withdrawal and sneezing - buy tramadol online with mastercard

Anonim mengatakan...

buy tramadol no prescription order tramadol next day delivery - buy tramadol hydrochloride usa

Anonim mengatakan...

alprazolam xanax overdose and death - xanax and alcohol reaction

Anonim mengatakan...

buy tramadol online buy tramadol now - tramadol addiction side effects

Anonim mengatakan...

buy tramadol online buy tramadol online overnight - tramadol for dogs taken by humans

Anonim mengatakan...

buy tramadol online tramadol hcl 50 mg maximum dosage - uss cheap tramadol

Anonim mengatakan...

buy cialis online generic cialis efficacy - cheap cialis 10mg

Anonim mengatakan...

buy cialis online order cialis over the counter - cialis pills

Anonim mengatakan...

cialis online buy cialis from us - generic cialis bangkok

Anonim mengatakan...

cialis online pharmacy cialis online to usa - buy liquid cialis online

Anonim mengatakan...

cialis without prescription cheap cialis 20mg - cialis for daily use review

Anonim mengatakan...

xanax online xanax zolpidem interactions - xanax overdose treatment

Anonim mengatakan...

cialis online buy cheap brand cialis - cialis que es

Anonim mengatakan...

buy tramadol buy tramadol in the usa - buy tramadol usa pharmacy

Anonim mengatakan...

tramadol overnight shipping tramadol hcl high erowid - cheap tramadol no prescription overnight

Anonim mengatakan...

buy tramadol online buy tramadol online overnight cod - tramadol withdrawal newborns

Anonim mengatakan...

buy tramadol cheap no prescription vicodin vs ultram tramadol - order tramadol online with cod

Anonim mengatakan...

tramadol no prescription tramadol online bestellen - tramadol hydrochloride 50 mg high

Anonim mengatakan...

generic tramadol buy tramadol safely - tramadol overdose much fatal

Anonim mengatakan...

tramadol 100 mg cheap tramadol no prescription overnight - buy tramadol online mastercard

Anonim mengatakan...

http://staam.org/#10699 tramadol 100 mg get you high - where to buy tramadol cod